Satu Korban Banjir Bandang di Bunta yang Hilang Ditemukan Tewas

SATU dari tiga warga yang hilang terseret banjir bandang di Desa Huhak dan Lontio, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Minggu (4/6/2017), akhirnya ditemukan, namun dalam kondisi tewas, Senin (5/6/2017) petang. FOTO: IST

SultengTerkini.Com, BANGGAI– Satu dari tiga warga yang hilang terseret banjir bandang di Desa Huhak dan Lontio, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Minggu (4/6/2017), akhirnya ditemukan, namun dalam kondisi tewas.

“Iya, ada satu korban yang hilang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia Senin (5/6/2017) sekira pukul 17.50 Wita,” kata Kapolres Banggai AKBP Heru Pramukarno saat dikonfirmasi SultengTerkini.Com, Senin malam.

Kapolres Heru mengatakan, korban hilang yang ditemukan meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Suharman alias Amang, bendahara sekolah Biga Kecamatan Walea, Kabupaten Tojo Unauna.

Korban Amang ditemukan oleh tim gabungan Basarnas, kepolisian, TNI dan warga Bunta dalam posisi mengapung.

Jasad korban segera dievakuasi ke Puskesmas Bunta untuk kepentingan identifikasi lebih lanjut.

Selain satu korban, tim gabungan juga menemukan satu unit mobil jenis Avanza warna silver di kedalaman 42 meter dan 50 meter dari bibir pantai.

“Namun belum diangkat mengingat arus deras dan air laut dalam keadaan keruh,” kata mantan orang pertama di Polres Banggai Kepulauan itu.

Malam ini juga jenazah korban Amang sudah diambil oleh pihak keluarganya untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Tojo Unauna.

Sementara itu, upaya pencarian terhadap dua korban hilang lainnya yakni Abidin T Kusang, Kepala Sekolah Biga Kecamatan Walea, Kabupaten Tojo Unauna dan sopir Travel Mitra Touna yang identitasnya belum diketahui, akan dilanjutkan Selasa (6/6/2017) besok pagi.

Selain tiga warga hilang, dua unit mobil juga ikut terbawa arus banjir bandang masing-masing mobil jenis minibus Mitra Touna dan satu unit mobil angkutan Bunta-Luwuk jenis Toyota Avanza sopir Haliki, warga Desa Toima, Kecamatan Bunta.

Saat ini kata Kapolres Heru, akses jalan di lokasi banjir sudah bisa dilalui kendaraan setelah diturunkan tiga unit alat berat ekskavator dan buldoser untuk membuka jalan yang sebelumnya sempat tertimbun longsor dan banjir bandang.

“Alhamdulillah sudah bisa (dilalui) kendaraan,” ujar perwira menengah berpangkat dua melati di pundaknya itu. CAL

Komentar