SultengTerkini.Com, PARIMO– Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Nasdem Ahmad M Ali disambut Magau Parigi Andi Cimbu Tagunu saat melakukan reses di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, Ahad (5/8/2018).
Saat menyambut kehadiran Ahmad M Ali di lokasi reses, Magau Parigi didampingi oleh jajaran Dewan Adat Patanggota Parigi diantaranya, Maradika Matua Nurdin Hasunu, Kapitalau Alimin S Yojo, Kabosena Syukri, Galara Parigi Mpu Jafrin Lamandewang, Galara Toboli Karmin, Galara Masigi Tauhid, Kapita Toboli Damun, Kapita Dolago Bakir Kodi dan seribuan warga Baliara dan sekitarnya.
Lantunan musik Kakula dan Gimba Parigi tak luput menyambut kehadiran Bendahara Umum DPP Partai Nasdem itu membuat suasana makin meriah dan penuh kebahagiaan.
Suasana akrab juga terasa saat Ahmad M Ali menjabat tangan Magau dan masyarakat yang hadir di lokasi reses.
Saat menyampaikan sambutan, Ahmad M Ali memastikan 25 ribu siswa siswi SD, SMP, SMA atau sederarat di Sulawesi Tengah akan mendapatkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat yang diakses melalui aspirasinya di DPR RI.
“Untuk program PIP ini, saya perlu sampaikan bahwa ini bukan program Partai Nasdem. Ini adalah program pemerintah yang saya akses melalui aspirasi saya di DPR yang diperuntukkan khusus buat siswa siswi yang berasal dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Ahmad M Ali juga mengingatkan bahwa sebentar lagi pemerintah akan mengangkat pegawai honorer K2 menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Untuk program ini, saya mengingatkan jika ada anggota DPR yang mengaku pengangkatan pegawai honorer K2 ini atas perjuangannya, saya pastikan itu tidak benar. Yang benar, ini adalah program pemerintahan Jokowi,” tegasnya.
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga menjadi oleh-oleh buat masyarakat miskin di Parimo.
Program ini diakses juga melalui aspirasi Ahmad M Ali.
Pada sesi tanya jawab, beberapa isu mengemuka mulai dari isu politik, sosial kemasyarakatan hingga isu lambannya pembangunan di Parimo. CAL
Komentar