Menko Airlangga Salurkan KUR, Gubernur Sulteng Harap Bank Penyalur Tidak Hambat Debitur

-Ekonomi, Utama-
oleh

PALU– Pemerintah terus mendukung UMKM agar bisa bangkit dan tetap eksis di tengah pandemi. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Sekretariat Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM menyelenggarakan kegiatan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (27/8/2021).

Kegiatan ini bertujuan agar pemerintah daerah serta lembaga penyalur dan penjamin KUR dapat turut mendorong penyaluran kredit dalam rangka untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

“Ini merupakan upaya pemerintah yang seimbang antara penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. KUR saat ini bunganya disubsidi 3% sampai akhir tahun ini dan kami sedang bicara dengan OJK agar restrukturisasi ini bisa dilanjutkan. Jadi perbankan diharapkan dapat lebih mendorong usaha kecil, menengah dan mikro. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, jumlah kredit yang disalurkan untuk UMKM harus naik menjadi 30% tahun 2024, yang artinya dari total kredit, 30% adalah UMKM,” tutur Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Upaya keras pemerintah melalui program KUR dan berbagai indikator ekonomi yang menggambarkan tren perbaikan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2-2021 sebesar 7,07% (yoy).

Selama masa pandemi, pemerintah telah mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR antara lain, peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6% pada tahun 2020 dan 3% pada tahun 2021, penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktu dan penambahan limit KUR serta relaksasi persyaratan administrasi.

Adapun realisasi KUR di Sulteng sejak Januari 2021 hingga 23 Agustus 2021 telah mencapai Rp 1,96 triliun kepada 51.539 debitur.

Porsi penyaluran KUR di Sulteng selama tahun 2021 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan (41,92%) dan disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (39,67%), dan jasa-jasa (10,49%).

“Pemerintah berharap dalam penanganan pemulihan ekonomi ini KUR bisa terus didorong. Apalagi Provinsi Sulawesi Tengah potensi hortikulturanya luar biasa,” kata Menko Airlangga.

Sektor pertanian merupakan salah satu andalan bagi perekonomian di Provinsi Sulawesi Tengah.

Hal tersebut sejalan dengan penyaluran KUR pertanian jagung di provinsi tersebut sejak Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021 mencapai Rp 36,05 miliar yang disalurkan kepada 1.662 debitur.

Tiga daerah tertinggi yang menerima penyaluran KUR di Sulteng yakni Kabupaten Buol (Rp 16,1 miliar), Kabupaten Parigi Moutong (Rp 4,01 miliar), dan Kabupaten Banggai (Rp 3,06 miliar).

Sementara itu, Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan jajaran yang telah menginisiasi kebijakan KUR.

“Kami berharap penyaluran KUR di daerah ini dapat lebih ditingkatkan lagi di waktu-waktu yang akan datang guna memberdayakan usaha-usaha rakyat,” ucapnya.

Dia pun mengharapkan kepada bank-bank penyalur KUR agar pelaksanaan di lapangan juga harus sesuai dengan ketentuan KUR yaitu mudah, sederhana, dan tidak ada syarat tambahan yang menghambat debitur memperoleh kredit. “Penyaluran KUR saya nilai sebagai jalan keluar untuk membangun daerah tanpa harus mengambil porsi dari dana-dana pemerintah daerah yang terbatas,” pungkasnya. CAL

Komentar