KPU Sigi Dorong Pers Edukasi Warga Tentang Pemilu

-Politika-
oleh

SIGI- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendorong media/pers di daerah itu mengedukasi warga tentang tujuan pelaksanaan pemilihan umum, yang salah satunya agar warga berpartisipasi dalam Pemilu 2024.

“KPU mendorong media/pers agar turut berperan dalam mengedukasi warga dengan menyajikan informasi-informasi positif mengenai kepemiluan,” ucap Anggota KPU Kabupaten Sigi Anhar Lasingki dihubungi dari Palu, Kamis, terkait dengan upaya mengembangkan partisipasi warga di pemilu 2024.

Menurut dia, media/pers memiliki peran penting dalam mengembangkan kapasitas warga lewat penyajian informasi-informasi yang mengandung pendidikan, khususnya pendidikan politik dan kepemiluan di momentum Pemilu 2024.

Apalagi, sebut dia, kehadiran teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital dengan berbagai platformnya, telah mampu mengubah gaya hidup masyarakat, ditandai dengan adanya ketergantungan masyarakat terhadap informasi-informasi berbasis digital.

Hal ini, kata dia, dapat menjadi satu peluang positif bagi KPU dan media/pers serta pemangku kepentingan terkait lainnya dalam membangun kapasitas warga melalui sistem teknologi informasi dan komunikasi.

“Hal ini juga menjadi satu peluang bagi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dalam menyebarluaskan informasi-informasi provokasi, informasi-informasi yang memecah belah, serta informasi-informasi yang menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan penyelenggara pemilu, di momentum Pemilu 2024 ini,” ujar Anhar yang menangani Bidang Sosialisasi, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Sigi itu.

Oleh karena itu, Anhar yang merupakan mantan Ketua GP Ansor Sigi tersebut, menyatakan pengembangan kapasitas warga melalui teknologi informasi dan komunikasi tentang kepemiluan harus diikutkan dengan literasi.

KPU Kabupaten Sigi akan membangun kesepakatan bersama dengan media cetak dan daring untuk optimalisasi literasi informasi kepemiluan berbasis teknologi informasi komunikasi atau berbasis digital. “Di samping membangun kapasitas warga lewat literasi, hal ini juga untuk membangun daya tangkal warga terhadap informasi-informasi yang bernuansa provokasi jelang pemilu sehingga masyarakat dapat mengikuti tahapan-tahapan pemilu dalam setiap prosesnya, dan memiliki argumentasi dan wacana politik rasional untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat,” ungkap Anhar. ANT

Komentar