DONGGALA– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mengajak warga agar terlibat aktif mengawasi proses pelaksanaan tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di daerah ini.
Anggota Bawaslu Kabupaten Donggala, Moh Fikri dihubungi dari Palu, Senin (14/11/2022) menyatakan, keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengawasi jalannya proses dan tahapan pemilu demi memastikan bahwa pemilu dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
“Bawaslu Donggala sangat membutuhkan partisipasi aktif seluruh komponen dan elemen masyarakat untuk bersama – sama mengawasi pemilu,” ucap Fikri terkait partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024.
Fikri mengatakan, Donggala merupakan salah satu kabupaten yang sangat luas di Sulawesi Tengah di mana luasnya mencapai 5.275,69 kilometer persegi yang terdiri atas Pantai Barat dan Banawa. Dua wilayah ini dipisahkan oleh Teluk Palu.
Selain itu, katanya, terdapat beberapa pulau yang dihuni masyarakat di Kabupaten Donggala sehingga partisipasi aktif masyarakat untuk mengawasi jalannya proses dan tahapan dalam penyelenggaraan pemilu sangat penting.
“Kami berharap komponen mahasiswa yang berasal dari Donggala, organisasi masyarakat, dan organisasi pemuda melibatkan diri secara aktif untuk bersama-sama mengawasi pemilu,” ujarnya.
Fikri mengatakan, pemilu menjadi sarana konstitusional untuk menyeleksi dan memilih orang-orang terbaik, terpercaya, dan kompeten yang diharapkan mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat mewujudkan kesejahteraan, baik di perdesaan maupun kota.
“Pemilu yang adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi penyelenggara pemilu,” katanya.
Sementara itu, Anggota Bawaslu Provinsi Sulteng, Nasrun mengatakan, keterlibatan masyarakat untuk mengawasi setiap proses dan tahapan pemilu dapat mengurangi kerawanan pemilu itu sendiri. “Dalam setiap proses dan tahapan pemilu dapat menimbulkan potensi kerawanan, yang harus diantisipasi dengan baik,” sebutnya. ARA
Komentar