BALUT– Puncak acara Festival Tumbe 2022 yang digelar mulai 1 Desember 2022 resmi berakhir pada Ahad (4/12/2022) malam dengan penampilan tari kolosal Harmony of Tumbe di lokasi Taman Kota, Kabupaten Banggai Laut (Balut), Sulawesi Tengah.
Selain itu yang tak kalah penting ialah penyerahan sertifikat Upacara Malabot Tumbe penanda bahwa tradisi ini diakui sebagai cagar budaya tak benda.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra, M Faizal Mang merasa kagum.
Dia mengucapkan terima kasih dan apresiasi ke semua pihak atas festival yang berjalan sukses dan meriah.
Terlebih dia bersyukur dengan masuknya Festival Tumbe dalam agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 sebagai media promotif bagi pariwisata Banggai Laut.
“Semoga festival ini sukses dan menjadi magnet menarik kedatangan wisatawan untuk berwisata maupun investor untuk berinvestasi,” imbuhnya.
Dia juga berpesan supaya masyarakat komitmen mempertahankan adat tradisi, persaudaraan dan kesatuan serta kelestarian burung maleo.
“Yang kesemuanya berimplikasi bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Sulawesi Tengah dan Banggai Laut,” katanya.
Serupa dengan pemerintah provinsi, Koordinator iven wilayah 2 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Diana Indriati berharap Festival Tumbe sukses menjadi iven pariwisata unggulan dengan daya tarik yang khas.
“Semoga jadi penyemangat industri pariwisata,” tuturnya sewaktu memberi sambutan.
Sementara Bupati Balut, Sofyan Kaepa menuturkan festival ini sangat berdampak bagi perputaran ekonomi yang diperkuat hasil transaksi lebih dari Rp 674 juta.
Di momen itu, dia juga memohon agar pemerintah provinsi memfasilitasi pertemuan antar tiga bupati Banggai bersaudara (Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut) guna mematangkan Festival Tumbe selanjutnya.
“Kami ingin kesatuan, persatuan dan persaudaraan dari tiga kabupaten ini supaya (festival tumbe) lebih meriah jika ketiganya bekerjasama,” harapnya. LAH
Komentar