Panen Pagi di Sigi, Mentan: Pertanian Ibarat Emas 100 Karat, Jangan Dirusak!

-Utama-
oleh

SIGI– Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tengah (Sulteng), Ma’mun Amir mewakili Gubernur Rusdy Mastura bersama Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo dan Bupati Sigi Irwan Lapata melakukan panen padi menggunakan mesin combine harvester, di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Ahad (19/2/2023).

Usai melakukan panen padi, Mentan didampingi wagub dan Bupati Sigi mempresentasikan produksi Biosaka yang merupakan penyubur tanah dari rumput sekitar.

Dalam sambutannya, Mentan Syahrul menyatakan  pertanian merupakan hal utama untuk menjamin masyarakat agar tidak terganggu persoalan makanan.

“Pertanian adalah segalanya. Kalau mau lihat daerah baik, maka perbaiki pertanian karena merupakan merpati putih yang tidak pernah ingkar janji,” kata mentan.

Dia mengatakan, Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang ke 14 dikunjungi untuk mengecek hasil pertanian.

“Pertanian ibarat emas 100 karat, jadi jangan dirusak!,” tegas mentan.

Syahrul mengatakan, Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa komoditi unggulan yakni kopi, cokelat, dan lain-lain.

Salah satu sektor pertanian yang cukup menjanjikan ujar mentan, yakni komoditi jagung, satu hektare dapat menghasilkan 6-8 ton hasil jagung atau Rp 30 juta, dengan modal Rp 10 juta sudah dapat panen jagung dalam jangka 100 hari.

“Pertanian adalah pilihan, modalnya, mau, semangat, dan tidak pura-pura serta tidak korupsi,” ujarnya.

Sementara itu, Wagub Ma’mun Amir dalam sambutannya menginformasikan kondisi pertanian di wilayahnya, dimana secara nasional beras Sulteng mengalami surplus 86,710 ton, sehingga masuk peringkat sembilan nasional tahun 2022.

Ma’mun mengungkapkan, Nilai Tukar Petani atau NTP Sulawesi Tengah mengalami kenaikan yang pesat dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Kemudian realisasi kredit usaha rakyat atau KUR tahun 2022 lebih Rp 3,99 triliun, diantaranya berasal dari sektor pertanian.

Wagub menuturkan, akibat rusaknya irigasi gumbasa pascagempa terjadi kekurangan luas tanah 8.000 hingga 9.000 hektare.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi terkait permintaan lahan sebanyak 15 ribu hektare untuk kawasan pertanian prioritas, diperoleh luasan 175 ribu hektare lahan.

“Selain padi dan jagung yang ditargetkan surplus pada tahun 2023, juga dicanangkan surplus kedelai dari luasan 20 ribu hectare,” kata wagub.

Mentan didampingi wagub dan Bupati Sigi serta rombongan lainnya juga melakukan kunjungan ke lokasi pabrik penggilingan padi, Balai Diklat Sidera serta beberapa kawasan pertanian lainnya. CAL

Komentar