PALU– Ekonomi Sulawesi Tengah (Sulteng) pada semester pertama tahun 2024 tumbuh sebesar 10,11 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada semester pertama tahun lalu. Industri pengolahan nikel di Kabupaten Morowali masih menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Bumi Tadulako.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, pada semester I 2024, sektor Lapangan Usaha Industri Pengolahan mengalami kenaikan sebesar 19,89 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 22,92 persen.
Jika dilihat secara quartal to quartal, pertumbuhan ekonomi Negeri Seribu Megalith naik 6,89 persen dimana Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 48,03 persen.
Semakin membaiknya ekonomi Sulteng mendorong terjadinya penurunan angka pengangguran di Sulawesi Tengah.
Pada Bulan Februari 2024, jumlah pengangguran di daerah ini turun sebanyak 6.180 orang.
“Membaiknya kondisi perekonomian mampu menurunkan pengangguran sekitar 6,18 ribu orang sepanjang periode Februari 2023–Februari 2024,” kata Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary belum lama ini.
BPS mencatat, penduduk usia kerja di Sulawesi Tengah sebanyak 2,3 juta orang. Dari data ini, 1,58 juta orang masuk dalam angka angkatan kerja.
Pada Februari 2024, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1,53 juta orang sedangkan angka pengangguran tercatat sebanyak 49.620 orang.
Dari data ini, sebagian besar penduduk usia kerja di Bumi Tadulako bekerja di sektor pertanian.
“Selama Februari 2023–Februari 2024, lapangan usaha pertanian, akomodasi dan makan minum, dan aktivitas profesional dan perusahaan menjadi sektor tertinggi peningkatan tenaga kerja, yaitu masing-masing sekitar 30,35 ribu orang, 6,37 ribu orang dan 5,67 ribu orang,” jelas Simon.
BPS menyebutkan, jumlah pekerja di sektor industri pengolahan tercatat sebesar 4,29 persen.
Manager Media Relation PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Dedy Irawan mengatakan, jumlah penduduk yang bekerja di kawasan industri sebanyak 84.327 orang yang tersebar di 53 perusahaan.
“Data ini adalah data terbaru di minggu kedua September 2024,” urai Dedy.
Dalam sebuah kesempatan, Dedy Irawan mengatakan, kehadiran PT IMIP membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Bahkan, PT IMIP mendorong agar para calon pekerja yang masih berstatus mahasiswa atau siswa untuk meningkatkan kemampuan akademiknya melalui pemberian beasiswa dalam negeri atau luar negeri.
Human Resources Head PT IMIP Achmanto Mendatu, Senin (26/08/2024) lalu mengatakan, PT IMIP mulai pertengahan tahun ini hingga tahun depan, akan memberikan bantuan beasiswa bagi 1.000 mahasiswa berprestasi yang tersebar di 30 perguruan tinggi se Indonesia. Program itu dilakukan karena manajemen PT IMIP memandang penting sektor pendidikan sebagai bagian dari upaya meningkatkan standar perekonomian negeri.
Achmanto Mendatu menjelaskan, pemberian beasiswa ini merupakan perwujudan andil PT IMIP dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Terkait itu, ada dua misi utama, yaitu mendorong laju perekonomian Indonesia hingga bisa masuk sebagai salah satu dari lima negara dengan tingkat ekonomi tertinggi di dunia, serta menurunkan tingkat kemiskinan hingga di bawah 0,8 persen pada tahun 2045.
“Untuk mencapainya, industri pengolahan perlu berkontribusi 28 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kawasan IMIP berandil dengan penciptaan lapangan kerja dan menyiapkan SDM berkompeten di sektor hilirisasi mineral- logam,” ujarnya.
Untuk itu, PT IMIP merancang program jangka panjang bertajuk “IMIP Corporate University” dengan tujuan menciptakan pusat talenta terbaik dalam sektor industri logam mineral di indonesia. Program ini mencakup lima lini, yaitu IMIP Training Program, IMIP Internship Program, IMIP Scholarship Program, IMIP Learning Program, dan IMIP School Program.
Pemberian beasiswa tersebut bagian dari IMIP Scholarship Program yang dijalankan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mendatu menguraikan, sasaran dari program beasiswa ini adalah mahasiswa di 30 kampus negeri se-Indonesia, antara lain Politeknik Industri Logam Morowali, Politeknik Akademi Teknik Industri Makassar, Universitas Tadulako, Universitas Halu Oleo, Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Bandung.
Mahasiswa yang dapat menerima beasiswa ini dikhususkan pada strata pendidikan sarjana terapan (Diploma 4) dan sarjana (S1) dengan program studi ilmu teknik kimia, mesin, elektronika, kelistrikan, dan metalurgi.
Adapun syarat bagi penerima beasiswa adalah berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, memiliki indeks prestasi kumulatif minimal 3,00, dan telah menjalankan studi minimal empat semester.
Seiring perkembangan laju industri pengolahan nikel, Mendatu menekankan, PT IMIP berupaya mengembangkan kawasan industri IMIP sebagai sentra pembelajaran hilirisasi mineral logam.
Tak hanya beasiswa, IMIP juga memfasilitasi Rumah Literasi berupa guru, bahan ajar, hingga buku untuk masyarakat yang ingin kursus bahasa asing secara gratis. Kelas bahasa asing yang digelar Departemen CSR PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), di Rumah Literasi berlokasi di Lahan Sidaya IMIP, Desa Labota, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah. GUS
Komentar