PALU- Perusahaan tambang emas PT Citra Palu Minerals (CPM) di Kelurahan Poboya, Kota Palu mengeluarkan uang jutaan dolar sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
Berbagai upaya dilakukan agar kehadiran perusahaan tersebut tidak memberi dampak lingkungan yang merugikan masyarakat Kota Palu.
Humas PT CPM, Amran Amier menuturkan, pemeliharaan lingkungan adalah prioritas perusahaan. PT CPM telah melakukan reklamasi berupa penimbunan dan penghijauan di bekas lokasi tambang rakyat seluas lebih dari 74 hektar.
“Padahal perusahaan belum menambang, tapi kami sudah melakukan reklamasi hutan. Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga lingkungan,” jelas Amran Amier saat media gathering di site plan PT CPM, Rabu (18/1/2023).
Dia menambahkan, PT CPM membangun unit pengolahan limbah pertama di Indonesia.
Limbah yang berasal dari pembuangan mesin pengolahan tidak langsung dibuang ke tanah. Limbah yang berbentuk lumpur tersebut terlebih dahulu dikeringkan dengan mesin press, sehingga menghasilkan limbah kering.
“Limbah ini tidak benar-benar kering. Masih ada kandungan airnya sekitar 20 persen,” urai Amran.
Selanjutnya, limbah tersebut ditempatkan di sebuah tempat penampungan yang tanahnya di alas dengan karet membran, sehingga airnya tidak meresap ke dalam tanah.
“Airnya tidak meresap, tapi mengalir ke bawah. Nah di bawah, kami menyediakan kolam penampungan. Kolam ini diberi cairan detox untuk menghilangkan sisa-sisa kimianya. Setelah itu, air yang telah terdetox tadi di tampung di kolam berisi ikan. Ikannya tidak mati, karena airnya sudah bersih dari zat kimia,” terang Amran panjang lebar.
Menurut dia, PT CPM adalah satu-satunya perusahaan tambang emas di Indonesia yang melakukan pengepresan limbahnya. Bahkan kata Amran, limbah yang benar-benar telah kering, nantinya bisa dimanfaatkan untuk keperluan lain. Misalnya sebagai bahan baku pembuatan batako atau penimbunan lokasi IKN di Kalimantan.
“Kami masih menunggu izin kementerian untuk pemanfaatan limbah ini,” jelasnya.
Selain itu, sambung Amran, PT CPM juga menyediakan nursery, yakni sebuah areal pembibitan tanaman yang nantinya akan ditanam di areal bekas penambangan.
Sementara itu, PPM-CSR Superintendent PT CPM, Rahyunita Handayani menuturkan, limbah rumah tangga di dalam areal PT CPM juga menjadi perhatian.
PT CPM membuat sebuah Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) untuk menampung air bekas cucian atau mandi karyawan PT CPM. Air ini kemudian diolah dan dimurnikan, lalu hasilnya dijadikan untuk menyiram tanaman.
PT CPM, sambungnya, juga intens dalam hal pembuatan kompos maupun bank sampah di kelurahan lingkar tambang.
“Kami bekerjasama dengan SMPN 7 Palu untuk bank sampah,” singkatnya. GUS
Komentar